Stroke merupakan penyakit tidak menular yang jumlah penderitanya terus bertambah di Indonesia. Stroke termasuk dari 10 penyakit penyebab kematian terbanyak di Indonesia. Bukan hanya kaum tua saja yang terkena stroke, kini kaum muda pun banyak terkena risiko stroke.
Pola makan tidak sehat, pola hidup yang penuh stres (tekanan), serta kurang olahraga akibat kesibukan menjadikan stroke bergeser ke usia produktif. Selain itu gaya hidup kaum muda yang disinyalir memicu stroke adalah penggunaan obat perangsang, narkoba serta kebiasaan merokok.
Untuk menambah pengetahuan mengenai penyakit stroke, berikut ini faktor risiko penyakit stroke yang bisa menyerang Anda :
A. Faktor-faktor risiko stroke yang tidak bisa Anda dikendalikan
Ini merupakan faktor alamiah, sehingga Anda tidak bisa mengendalikannya, yang termasuk dalam kelompok ini adalah usia, jenis kelamin, garis keturunan, dan ras atau etnik tertentu
1. Faktor usia
Dari berbagai studi yang dilakukan mengenai penyakit stroke, usia merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi terjadinya stroke. Semakin bertambah tua usia Anda, semakin tinggi risikonya. Setelah berusia 55 tahun, risikonya berlipat ganda setiap kurun waktu sepuluh tahun. Dua pertiga dari semua serangan stroke terjadi pada orang yang berusia di atas 65 tahun. Ini adalah kondisi alamiah yang harus diterima. Namun bukan berarti bahwa stroke hanya terjadi pada orang lanjut usia karena stroke dapat menyerang semua kelompok umur
2. Faktor jenis kelamin.
Dibanding wanita, pria lebih rentan terkena stroke. Hal ini mungkin lebih berhubungan dengan faktor-faktor pemicu lainnya yang lebih banyak dilakukan oleh pria dibandingkan dengan perempuan, misalnya merokok, minum alkohol, dan sebagainya (Baca : 5 Kebiasaan yang Disepelekan Pria).
3. Keturunan atau genetik
Jika keluarga Anda ada yang memiliki riwayat terkena stroke maka waspadalah, karena stroke lebih rentan dengan bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit tersebut dalam keluarganya.Faktor genetik yang sangat berperan antara lain adalah tekanan darah tinggi, penyakit jantung, diabetes dan cacat pada bentuk pembuluh darah.
B. Faktor-faktor risiko stroke yang bisa dikendalikan
Ini merupakan faktor-faktor risiko yang bisa dikendalikan, tergantung dengan diri Anda sendiri. Stroke dapat dicegah dengan gaya hidup sehat yang Anda lakukan
1. Hipertensi
Hipertensi memiliki resiko yang lebih besar untuk terkena serangan stroke. Bahkan tekanan darah tinggi ini merupakan penyebab penyakit stroke yang utama. Pada orang yang terkena darah tinggi, aliran darahnya menjadi tidak normal dan lambat akibat penyempitan yang terjadi pada pembuluh darah. Suplai oksigen dan glukosa ke otak pun (yang di bawa oleh aliran darah) juga akan mengalami penurunan.
2. Penyakit jantung
Penyakit jantung juga merupakan faktor penting yang menyebabkan serangan stroke. Gangguan atau kelainan jantung menyebabkan pemompaan darah ke seluruh bagian tubuh lainnya, termasuk ke otak, menjadi tidak normal. Agar Anda terhindar dari penyakit jantung lakukan gaya hidup sehat, olahraga dan tidur yang cukup (Baca : 12 Tips Mudah untuk Mencegah Penyakit Jantung)
3. Diabetes melitus
Faktor risiko stroke yang bisa menyerang Anda adalah diabetes melitus. Penderita diabetes memiliki risiko tiga kali lipat terkena stroke dan mencapai tingkat tertinggi pada usia 50-60 tahun. Setelah itu, risiko tersebut akan menurun. Namun, ada faktor penyebab lain yang dapat memperbesar risiko stroke karena sekitar 40 persen penderita diabetes pada umumnya juga mengidap hipertensi.
4. Kadar kolesterol yang tinggi
Kandungan kolesterol dalam darah yang terlalu tinggi di atas ambang normal (hiperkolesterolemia) juga akan menjadi faktor risiko stroke. Penelitian menunjukkan bahwa makanan kaya lemak jenuh dan kolesterol seperti daging, telur, dan produk susu dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh dan berpengaruh pada risiko aterosklerosis dan penebalan pembuluh. Kadar kolesterol di bawah 200 mg/dl dianggap aman, sedangkan di atas 240 mg/dl sudah berbahaya dan menempatkan seseorang pada risiko terkena penyakit jantung dan stroke.
5. Merokok
Jika Anda perokok berat, segeralah berhenti karena kebiasaan merokok merupakan faktor risiko yang potensial terhadap serangan stroke iskemik dan perdarahan akibat pecahnya pembuluh darah pada daerah posterior otak. Merokok akan meningkatkan kadar fibrinogen di dalam darah. Fibrinogen yang tinggi dapat mempermudah terjadinya penebalan pembuluh darah yang akan menyebabkan pembuluh darah menjadi kaku dan tidak lentur, serta bisa menimbulkan plak. Selain itu nikotin dalam rokok menyebabkan peningkatan denyut jantung dan tekanan darah, menurunkan kolesterol HDL, meningkatkan kolesterol LDL, dan mempercepat arteriosklerosis. Resiko terkena stroke akan berkurang jika telah berhenti merokok selama lima tahun dibandingkan dengan terus merokok.
6. Obesitas atau kelebih berat badan
Obesitas merupakan penyebab meningkatnya angka penderita berbagai penyakit degeneratif seperti hipertensi, dan terjadinya penyempitan pembuluh darah otak yang menyebabkan stroke atau penyempitan pembuluh darah jantung yang menyebabkan terjadinya penyakit jantung koroner (Baca : Dislipidemia, Pemicu Stroke di Usia Muda).
7. Alkohol berlebihan
Meningkatnya konsumsi minuma beralkohol selalu disertai dengan meningkatnya tekanan darah yang mengarah pada peningkatan risiko stroke iskemik dan hemoragik. Penelitian lain menyimpulkan bahwa konsumsi alkohol secara berlebihan dapat mempengaruhi jumlah platelet sehingga mempengaruhi kekentalan dan penggumpalan darah, yang menjurus ke pendarahan di otak serta memperbesar risiko stroke iskemik.
8. Obat-obatan terlarang
Penggunaan obat-obatan terlarang seperti kokain dan senyawa olahannya dapat menyebabkan stroke, di samping memicu faktor risiko stroke yang lain seperti hipertensi, penyakit jantung, dan penyakit pembuluh darah. Kokain juga meyebabkan gangguan denyut jantung (arrythmias) atau denyut jantung jadi lebih cepat dan menyebabkan pembentukan gumpalan darah.
9. Cedera kepala dan leher
Cedera pada kepala atau cedera otak traumatik dapat menyebabkan pendarahan di dalam otak dan menyebabkan kerusakan yang sama seperti pada stroke hemoragik. Cedera pada leher, bila terkait dengan robeknya tulang punggung atau pembuluh karotid akibat peregangan atau pemutaran leher secara berlebihan atau adanya tekanan pada pembuluh merupakan faktor risiko stroke yang cukup berperan, terutama pada orang dewasa usia muda.
Stroke dapat dicegah secara dini dengan mengenali faktor risiko stroke yang bisa menyerang Anda. Lakukan gaya hidup sehat, berolahraga dan lakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin. Semoga Anda tetap sehat.
Labels
- Alergi
- Artikel
- Dapur Sehat
- Diabetes Melitus
- Diet
- gaya hidup sehat
- Gazebo Cito
- Gejala Penyakit
- Ibu Hamil
- Info BPJS
- Info Sehat
- Inspirasi
- Kanker Darah
- Karir
- Keluarga
- kesehatan
- Kesehatan Anak
- Kesehatan Jiwa
- Kesehatan Pria
- Kesehatan Reproduksi
- Kesehatan Wanita
- konsultasi kesehatan
- life style
- News
- Nutrisi
- obat
- Obat dan Vitamin
- obat tradisional
- obattradisional
- olah raga
- Penyakit
- Penyakit Akibat Kerja
- Penyakit Infeksi dan Parasit
- Penyakit Kronis
- Penyakit Saraf
- Pria
- Promo Kesehatan
- Ragam
- Relationship
- resep masakan
- Rileks
- Sehat dan Bugar
- Teknologi
- Tes Darah
- Tips Sehat
- tips&trik
- Traveling
- Wanita
Jumat, 26 September 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Write komentar