Kisah seorang pemuda bernama Guo Shijun dari negeri Tirai Bambu ini mungkin akan menggetarkan hati Anda. Di mana seorang anak muda tak hanya memikirkan impiannya untuk berprestasi, tapi sepanjang hidupnya digunakan untuk merawat ayah yang lumpuh dan ibu yang cacat mental.
Jaman sekarang tak banyak pemuda yang seperti Guo Shijun. Masa muda seringkali membuat kita meninggalkan orang tua, namun tidak bagi pemuda ini.
Guo Shijun adalah pemuda yang mungkin tak beruntung. Keluarganya miskin. Ibunya mengalami cacat mental semenjak terkena meningitis. Namun Guo Shijun rela mengabdikan hidup untuk merawat ibunya. Tak berapa lama, sang ayah jatuh dari ketinggian saat bekerja, sehingga mengalami kelumpuhan.
Di saat kedua orang tuanya tak berdaya, Guo Shijun rela menjadi sandaran dan merawat keduanya. Namun yang lebih mengesankan lagi, Guo Shijun masih punya banyak semangat untuk menjalani pendidikan
Shijun mungkin tak punya uang. Ia hutang di sana-sini agar bisa kuliah. Ia juga rajin mencari beasiswa dan tergolong anak yang pintar di kampusnya.
Meski Shijun tak ingin menyerah dengan pendidikannya, ia tak meninggalkan ayahnya yang lumpuh. Selagi sang ibu dirawat oleh kakek dan neneknya, Shijun membawa ayahnya ke asrama kampus dan merawatnya di sana..
Ia tak malu ataupun terbebani. Bahkan ia membuatkan sebuah tempat tidur khusus bagi ayahnya. Dengan membawa ayahnya ke sana, Shijun jadi lebih bisa memantau kalau-kalau ayahnya butuh sesuatu saat dia kuliah.
Hidup memang tak mudah, namun bagi Guo Shijun, satu-satunya jalan untuk keluar dari masalah adalah dengan kerja keras, sehingga tak perlu mengeluh dan menyesalinya
Tidak ada komentar:
Write komentar