9 Macam Alergi yang Unik
Agar Alergi Tak Sering Mengganggu di Musim Hujan
Alergen atau substansi pemicu alergi hanya berdampak pada orang yang memiliki alergi tersebut. Pada orang lain, alergen tersebut tidak akan memicu reaksi kekebalan tubuh. Beberapa jenis substansi yang dapat menyebabkan reaksi alergi meliputi gigitan serangga, tungau debu, bulu hewan, obat-obatan, makanan tertentu, serbuk sari bahkan cuaca.
Proses terjadinya alergi
Seseorang terkena alergen dengan cara menghirup, menelan, atau kontak alergen dengan kulitnya. Setelah seseorang terkena alergen, akan terjadi rangkaian reaksi alergi sebagai berikut:
- Tubuh mulai memproduksi antibodi jenis tertentu, yang disebut IgE, untuk mengikat allergen.
- Antibodi melekat pada sel darah yang disebut sel mast. Sel mast dapat ditemukan di saluran pernapasan, saluran pencernaan, dan tempat lainnya. Kehadiran sel mast pada saluran pernapasan dan saluran pencernaan membuat daerah ini lebih rentan terhadap paparan alergen.
- Alergen terikat dengan IgE, yang melekat pada sel mast. Hal ini menyebabkan sel mast melepaskan bermacam bahan kimia ke dalam darah. Senyawa kimia utama seperti histamin, menyebabkan sebagian besar gejala reaksi alergi.
Secara umum, gejala dari reaksi alergi terhadap alergen meliputi:
- Gatal, mata merah dan berair
- Hidung gatal dan beringus
- Ruam pada kulit
- Merasa lelah atau sakit
- Gatal-gatal (ruam dengan bercak-bercak merah)
- Bersin-bersin
- Batuk-batuk
- Sesak napas
- Terjadi pembengkakan di bagian tubuh yang berpapasan dengan alergen, misalnya wajah, mulut dan lidah
- Alergi makanan. Reaksi alergi terhadap alergen makanan, yang dapat juga menyebabkan kram perut, muntah, atau diare.
- Sengatan serangga. Reaksi alergi terhadap sengatan dari lebah atau serangga lain, yang dapat menyebabkan pembengkakan lokal, kemerahan, dan rasa nyeri.
- Gejala ringan, yang mungkin hampir tidak terlalu mencolok. Gejala ini hanya membuat Anda merasa sedikit tidak enak badan.
- Gejala menengah, yang dapat membuat Anda merasa sakit, seolah-olah Anda terkena flu atau pilek.
- Reaksi alergi yang parah, yang membuat Anda sakit bahkan terasa lumpuh.
Reaksi alergi yang paling parah disebut anafilaksis. Jika terjadi anafilaksis, alergen menyebabkan seluruh tubuh bereaksi terhadap alergi yang dapat mencakup:
- Gatal-gatal di seluruh tubuh tidak hanya di daerah terkena alergen
- Mengi atau sesak napas
- Suara serak atau sesak di tenggorokan
- Kesemutan di tangan, kaki, bibir, atau kulit kepala
Orang yang bisa memiliki alergi
Andat tidak perlu khawatir karena tidak semua orang memiliki alergi. Hanya orang yang mempunyai riwayat dalam keluarga saja yang cenderung mewarisi alergi, walaupun tidak ke satu alergen tertentu. Bila salah satu orangtua memiliki alergi, maka anak mereka memiliki kesempatan 50% memiliki alergi. Risiko akan naik sampai 75% jika kedua orangtua memiliki alergi.
Untuk memeriksa apakah anda memiliki alergi terhadap suatu zat, dapat dilakukan uji sensitivitas di pelayanan kesehatan seperti laboratorium klinik atau rumah sakit. Cara paling ampuh dalam mencegah alergi adalah menghindari diri dari substansi pemicunya atau alergen. Tapi jika gejala-gejala alergi terlanjur muncul, ada beberapa obat anti-alergi yang bisa membantu. (http://dokita.co)
Tidak ada komentar:
Write komentar